Ambigunya Dana Pungutan BBM 200 – 300 Perliter, Murni Pengambilan Profit dari Hasil Jualan BBM, Akhirnya Dianulir Juga.

pertamax

munivmotoblog – Dalam artikel ini mimin mencoba beropini sesuai dengan kapasitas yang ada di otak mimin. Syukur – syukur pemikiran mimin dapat diterima dengan baik oleh pembaca. Kalaupun bersebrangan monggo sampean dapat berdiskusi di kolom komentar (asal sopan).

Nah jadi gene, permasalahan dalam negeri saat ini bukan subsidi melainkan program genjot ekonomi yang luar biasa sehingga negara membutuhkan banyak uang. Pendapatan negara selama ini hanya bergantung kepada sektor pajak dan pendapatan BUMN. Sehingga cash flow nya akan terganggu ketika besar pasak daripada tiang. Dari sini ngeh kan sob 😀 . Sehingga sektor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi berupa BBM juga akan terkena pungutan untuk menopang pembangunan Ekonomi Indonesia kedepanya.

Namun apa jadinya ketika untuk pembangunan tersebut harus ditopang bersama – sam aoleh rakyat. Salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini adalah mengambil keuntungan dari margin BBM mulai 200 – 300 rupiah/liter. Artikel mengenai bagaimana melaratnya negeri ini, sampean bisa simak dibawah ini

Seperti apa yang dikatakan oleh Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang

Kami ingin meluruskan soal ‘Dana Ketahanan Energi’. Dana itu bukan pungutan, tapi sejumlah dana yang disisihkan dari keuntungan yang didapat Pertamina dari penjualan BBM. Karena dengan turunnya harga minyak mentah dunia saat ini membuat ada keuntungan dalam penjualan premium dan solar saat ini

wp-1450929961356

Payung hukum dalam menentukan margin keuntungan pendistribusian BBM ini tertuang dalam :

Undang-Undang BUMN, bisnis Pertamina harus menguntungkan, dan sesuai Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2015, Pertamina boleh mendapatkan keuntungan dari harga BBM subsidi dan penugasan yang ditetapkan sebesar 5%.

Jadi ada dua bahasan yang renyah di sore ini, pertama mengenai pengambilan margin yang tidak diambilkan oleh rakyat dan yang kedua adalah payung huku. Namun disini mimin tidak akan membahas payung huku, karena disini udah beberapa hari gak ujan :mrgreen: .

Yuk kita mulai bedah buku kita mengenai definisi dari net profit atau keuntungan bersih. Keuntungan bersih adalah selisih harga jual eceran/grosir ke konsumen terhadap harga pokok sebuah barang dan seluruh ongkos distribusinya.

pertamax

Baca Juga :

 Jadi gampangnya gene, sampean jualan kerupuk dengan modal awal 10.000 dan mendapat 15 ikat kerupuk. Kemudian kerupuk itu sampean jual lagi ke toko – toko dengan harga eceran 1000 per ikat. Jadi sampean dapat mengantongi uang sebanyak 15.000 (omzet kotor). Net profitnya berapa mas? Kalo untuk mengantarkan kerupuk sampean menghabiskan BBM + ongkos = 2000 rupiah. Maka net profit sampean 3000/15 ikat rupiah. Beda lagi kalo sampean menggunakan jasa karyawan.

Korelasi dengan harga BBM dan harga kerupuk? Kalo kita menjual kerupuk dengan harga eceran 1000 perikat maka kita memperoleh keuntungan dari hasil jualan tersebut. yang kena bebanya siapa? pembeli kerupuk.

Harga pokok krupuk = 10.000/15 ikat = 666 rupiah/ikat
Biaya distribusi krupuk = 1000/15 ikat = 66 rupiah/ikat
Ongkos yang ngirim kerupuk = 1000/15 ikat = 66 rupiah/ikat

Biaya julaan krupuk + ongkos distribusi = 12.000/15 ikat = 800 rupiah/ikat

Katakanlah margin keuntungan 200 rupiah/ikat. Jualnya 1000 ke eceran.

Jadi kalo pemerintah bilang keuntungan berjualan BBM murni dari hasil net profit distribusi. Saya ko gagal faham ya sob? Karena apabila ongkos distribusi bisa dipangkas karena effiensi di managemen pertamina. Maka yang akan terjadi hanya dua, harga BBM bisa lebih turun dan harusnya tidak ada istilahnya pungutan BBM 200 – 300 /liternya. 

Warga-Miskin

Tidak ingin dibilang mengambil untung namun harga memiliki margin 200 – 300 rupuah. Kalo saya bilang ini merupakan net profit pertamina dari usaha distribusi minyaknya yang dibebankan ke rakyat (pembeli). Karena semua produk mass consumption like a BBM, Gas dan listrik apabila dinaikan 1 sen saja? keuntungan pemerintah luar biasa. Karena single operator dan penggunanya 200 juta jiwa.

Dalam data statistik yang di publish pada tanggal 3 Januari 2016 ini menyebutkan bahwa, masyarakat miskin Indonesia per November 2015 naik 2,7% dibanding pada bulan November tahun 2014. Kenaikan garis kemiskinan ini diakibatkan dari blundernya kebijakan BBM pada September tahun 2015 terkait pencabutan subsidi BBM. Harga menjadi naik dan kebutuhan pokok semakin tidak dapat terbeli oleh masyarakat rentan miskin apalagi miskin (sumber : BPS 2015).

Saya menganalisa, dalam menentukan besaran pokok harga yang ideal dan sesuai kebutuhan rakyat ini yang belum kesampaian oleh pemerintah. Kemudian berfikir dampak secara globalnya. Energy adalah jantung perekonomian apabila dia naik 1 sen saja, harga dipasasar makin tak terbeli. Uang pungutan yang nilainya 15 T nanti juga akan dibebanka ke rakyat oleh pengusaha. Artinya margin 200 tersebut malah dapat menjadi boomerang stagnanya ekonomi yang berbasis langsung ke masyarkat.

bbm-naik-yang-miskin-makin-miskin

Kalo berbicara mengenai energy terbarukan dan subsidi listrik ke desa yang masih byar pet itu merupakan dua hal yang berbeda. Satu mengurusi energy untuk Ekonomi satunya untuk energy primer masyarakat. Jadi tidak layak kalo keuntungan margin ini dialihkan karena bukan sebuah bola pimpong yang bisa loncat sana dan loncat sini :mrgreen: .

Last, akhirnya peerhari ini pemerintah menunda pungutan untuk ketahanan Energy. Mimin ikut senang, kenapa? pada artikel mengenai energy mimin cukup kritis namun berdasar. Mimin tidak akan dapat menulis dengan paradigma dari banyak sudut pandang apabila mimin tidak membaca terlebih dahulu. Bagus deh, pemerintah mulia mendengar masukan dari rakyat jelaya kek mimin gene sob 😀 .

Harga BBM terbaru per 5 Januari 2015 : 
Solar Rp 5.650/liter
minyak tanah Rp 2.500/liter
premium di luar Jawa-Bali-Madura Rp 6.950/liter
premium di Jawa-Bali-Madura Rp 7.050/liter
Untuk pertamax, plus, pertamina dex gas elpigi akan diumumkan tanggal 5 Januari 2015.

Baca juga artikel terkait lainya sob:

Contact :
Motorcycle Blog : http://www.munivmotoblog.com
Enternainment Blog : http://www.nendangbanget.net
Portal News Blog : http://www.indoportalnews.wordpress.com
Secondary Blog : http://www.sobatrodadua.wordpress.com
facebook : http://www.facebook.com/bionivike
Twitter : @munivikoko
Email : munivikoko@gmail.com
WatsApp : 085648273557
PIN : 33460EB

 

 

 

20 thoughts on “Ambigunya Dana Pungutan BBM 200 – 300 Perliter, Murni Pengambilan Profit dari Hasil Jualan BBM, Akhirnya Dianulir Juga.

  1. Pemerintah tetap akan sangat sulit transparan dalam hal harga jual BBM Pertamina, mau diputar-puter spt apapun bahasanya kepada publik. Mafia migas itu masih ada dan sangat kuat, nggak mudah lepas dari jeratan tangan mafia ini, kalau sampai pemerintah putuskan harga jual BBM pada angka yg sangat “merakyat” atau minimal sesuai dg hitungan matematis dan ekonomis, maka banyak pihak yg punya kepentingan dari mulai hulu-hilir yg bakalan kehilangan “sesuap berlian” nya, dan bisa ditebaklah kelanjutannya akan spt apa.

    Like

Leave a comment