Mumivmotoblog – Artikel yang saya posting beberapa waktu lalu mendapat tanggapan yang beragam dari pengguna media sosial. Tanggapan yang beragam ini menjadikan saya untuk research lebih dalam kepada fihak fihak yang memang dekat dengan induatri roda dua. Apalagi dekat dengan para freestyler Indonesia. Yang dimana pencarian data ini merupakan second opinion yang dapat menjadi perbandingan dalam melihat sebuah kejadian. Yuk sampean silahkan sediakan kopi dan juga pisang gorng agar semuanya menjadi enak tanpa ada tendensius ke ranah politik.
Ke empat alasan ini diceritakan secara gamblang oleh seorang yang sudah sangat expert dibidang permotoran tanah air. Info yang saya terima juga ada korelasinya dengan artikel yang diterbitkan oleh gridoto beberapa waktu lalu. Info ini saya kumpulkan untuk didapatkan ainkronisasi berita sehingga tidak simpang siur diluaran sana.
Standard yang sangat ketat ditetapkan oleh panita opening ceremony asian games 2018 dengan menyebutkan syarat yang sangat amat ketat.
Pertama : adalah mengenai kerahasiaan baik dari sisi stuntman sendiri maupun dari orang orang disekitar stuntman bahkan apakah ada jaminan stuntman dan orang disekitsr bisa menjaga kerahasiaan sampai hari H. Dimana informasi di media sosial sangat cepat tersebar. Dan ini sangat kita hindari (tutur anonim)
Kedua : posturnya sebisa mungkin kecil dan mirip pak Jokowi. Rerata stuntman di indonesia badanya besar
Ketiga : adalah warna kulit (ini yang saya masih juga ragu rerata indonesia sawo matang ya mirip mirip pak Jokowi
Keempat : sangat beresiko (freestyler sepertinya sudah mengerti TOC nya kalau ini)
Ada juga resiko politik apabila menggunahkan stuntman dari dalam negeri kita tudak tahu bahwa rider tersebut akan condong ke pasangan calon yang mana
Kalimat yang ada didalam tanda kurung adalah opini pribadi saya. Bukan berupakan oenuturan sang anonim.
Pernyataan sumber saya diatas poin nomor satu memang sangat relevan dengan artikel yang telah dipublish oleh GridOto.com”Itu bisa karena PH-nya (production house), bisa karena memang produsernya maunya dari sana,” ungkap Wawan Tembong.
Setengah menebak, Wawan juga mengatakan alasan dipilihnya stuntman dari negara lain, “Bisa juga biar enggak bocor (ke publik),” kata Wawan
Last…. Memang dari keempat poin diatas yang paling maauk akal adalah mengenai aspek kerahasiaan. Bagaimana nanyi jadinya ketika saat proses produksi video stuntman yang direpresentasikan pak Jokowi bocor sebelum hari H… Kan gak entertain lagi dan efek woww nya gak dapat… Ya ini industri kreatif soo.. pandangan dari sisi produksi dan efek sempurnanya penyamaran menjadi tolak ukur kesusksesan sebuah adegan freestyke dengan stuntman. Bagaimana menurut sobat semua? Silahkan sampaikan komentarmu dikolom bawah ya…