Munivmotoblog – paham pengujian empiric dengan data matematik merupakan alat ukur yang paling oas untuk menggambarkan keseluruhan dari performa sebuah motor. Metode pengujian kuantitatif saat ini memang menajdi tolak ukur yang pas dan akurat demi menyajikan data yang benar. Seperti yang biasa kita kenal dengan pengujian menggunahkan racelogic. Alat third party yang dapat membaca secara keseluruhan top speed, akselerasi menjadikanya standard untuk pengujian kecepatan motor dan mobil yang ada dipasaran.
Kini tiba saatnya Yamaha N max model 2018 diadu dengan Honda PCX 150 2018. Dua pabrikan raksasa otomotif roda dua asal jepang ini memambg sangat sengit dalam hal pengembangan produk dan penjualanya. Yamaha N max yang dibekali dengan mesin 155 cc vva secara theory hasilnya akan sedikit lebih unggul daripada mesin Honda PCX yang hanya menggunahkan kubikasi 149 cc 2 valve saja. Dari data dan fakta spesifikasi ini maka kita dapat mengambil hypotesa sementara bahwa akselerasi dan juga top speed dari yamaha N max lebih unggul daripada Honda PCX. Ini yang kita pegang diawal karena hasil percobaan dengan metoda yang baik adalah hasil sama dengan theory. Namun hal ini juga tidak semuanya benar, melainkan ada faktor faktor eksternal yang memoengaruhi hasil daei pengujian tersebut. Faktor eksternalnya apa ?
- Bobot dari tester
- Lintasan yang digunahkan
- Kalibrasi alat racelogic
- Kondisi motor pengujian baru atau lama
- Bbm yang digunahkan
- Berat total dari motor tersebut setelah pengisian bbm full
- Kecondongan tester (keberpihakan atau netral)
Dari ke 7 poin yang saya sampaikan diatas poin 1 – 6 bisa masuk dslam kategori faktor yang bisa di kontrol. Artinya kita bisa gunahkan tester tunggal yang artinya bobotnya sama, kecuali ia makan nasi padang dua piring kemudian test motor satunya. Hehehe, kemudian lintasan yang digunahkan juga dapat di kontorol karena cukup koaongkan aspal 200 – 300 meter kelar deh. Kalibrasi alat racelogic iya ini juga bisa dicontrol alat yang dipakai disaat yang bersaamaan sifat pembaca datanya akan sama. Kondisi motor ya ini jiga bisa di control tinggal pinjam atpm atau user beres. Berat total motor plua full bbm san yang terakhir keplberfihakan atau tidak media ini? Nah faktor yang terakhir ini saya sepenuhnya tidak bisa menjudge media ini pro yamaha media ini pro honda. Silahkan kalian simak saja data yang ditampilakanya.
Diatas merupakan data yang dipublish dimedia gridoto.comdar data itu sambil saya merem bisa kasih keaimpulan Honda PCX 150 hanya bisa imbang lawan Yamaha N max direntang akselerasi 0 – 60 km/jam yang sama sama 5,2 detik. Kemudian di akselerasi 0 – 80 km/jam yamaha n max lebih cepat dengan selisih hanya 0,1 detik dari pcx. Jika kota lihat data ini memang secara power yamaha n max dengan vva dia baru buka memang di kecepatan 80 km/jam. Sehingga dari sini kita sudah mulai melihat ada perbedaan kecepatan akselerasi kedua motor ini. Satunya honsa pcx hanya dengan mesin biasa mulai tertinggal 0,1 detik. Lanjut ke pengujian akselerasi 0 – 100 km jam iya disinilah letak kunci datanya kalau saya lihat. Yamaha N max hanya membutuhkan waktu 16,3 detik untuk mencapai 0 – 100 km/jam serangkan Honda PCX untuk mencapai 0 – 100 km/jam membutuhkan waktu 17,2 detik. Selisih 0,9 detik hampir mendekati 1 detik.. dari data ketiga ini kita bisa analisa bahwa peran mesin n max dengan kubikasi 155 cc plua bantuan VVA ternyata berpengaruh signifikan dalam kecepatan akselerasi 0 – 100 km/jam. Mungkin apabila tanpa vva yamaha N max akan sama dengan honda pcx bahkan kalah.
Kemudian kita beranjak membahas top speed kedua skutik bongsor kelas 150 cc ini dimana dalam hal speedometer Yamaha N max mencatatkan top speed 121 km/jam sedangkan honda pcx 118 km/jam. Bedanya secara on speedo hanya 3 km/jam tidaklah siginifikan. Namun ketika kita bandibgkan top speed via racelogic yamaha N max tercatat diangka 115,7 km/jam dan honda pcx diangka 111,2 km/jam selisih 4,2 km/jam dimana yamaha n max lebih unggul dari honda pcx.
Soooo… daei data analisa ini kemudian bagaimana hasil hypotesnya mas? Saya bisa mengambil kesimpulan bahwa daei data yang djpubliah oleh gridoto.com menunjukan bahwa akselerasi yamaha n max lebih kencang signifikan dibanding honda pcx pada rentang 0 – 100 km/jam. Kemudian untuk data top speed baik secara speedometer maupun racelohic yamaha N max unggul dari honda pcx. Keunggulan yamaha N max ini sebenarnya terletak di angka kecepatan 80 km/jam keatas. Dimana dengan dukungan kubikasi lebih besar 5 cc dibanding honda PCX dan juga disematkan teknologi VVA sehingga power delivery lebih besar diputaran atas yang ujungnya secara akselerasi lebih cepat. Hal ini sangat sesuai dengan theory dan jiga hipotesa diparagraf ke dua artikel ini. Sooo mau percaya analisa ini atau yang udah udah publiah duluan, silahkan dikunyah kunyah dulu ya sob… Bahasanya lebih detail yang mana dan juga lebih lengkap yang mana.. sampean bisa nilai sendiri.. okay see yoou
tim marketingnya ya muter otak lagi cari jurus yg laen..
jualan performa pake bandingin data taon 2015 kan blunder neh
mungkin negasi fitur VVA bisa dipake.. kan pada ga perhatiin powerband nya..
cuma catatan kecil pada kelewat ga baca
bedanya ga pake vva
sesuai catatan mr aan di artikel otomotif soal pcx
Perlakukan cara buka gas juga mesti dicatat, terutama di kecepatan menengah ke atas.
Lebih pas jika diurut.
Pasalnya, jika gas langsung dibuka mentok justru serasa kosong dulu.
Apalagi saat berboncengan lebih terasa lagi jedanya.
LikeLiked by 1 person
Untuk segmen skutik premium data seperti ini tidak terlalu diperlukan karena bukan tujuan dari motor tersebut dibuat. Data seperti ini lebih berguna bagi pabrikan dalam development produk.
Harusnya media mainstream sudah lebih berkembang dalam metode pengetesan, dan memilah-milah data yang disajikan apakah sesuai dengan produk dan segmen pasarnya.
Seperti halnya kalau kita tes mobil LMPV, apakah benar data akselerasi, topspeed diperlukan? Bukankah itu lebih relevan terhadap mobil bergenre sport/sedan.
Untuk kelas motor matik premium yang sasaran konsumennya orang dewasa, menyajikan data yang menyangkut kenyamanan dan kepraktisan berkendara itu lebih tepat sasaran contohnya
Konsumsi BBM, kapasitas bagasi, atau karena umumnya sudah ada tachometer maka bisa ditampilkan putaran mesin dikecepatan tertentu entah di 40,60 atau 80kpj. Karena CVT saat stabil bisa sangat rendah rpmnya dan motor yang bisa memberikan putaran lebih rendah artinya punya delivery power yang bagus dan lebih efisien karena bisa lebih minim getaran, noise hingga bbm.
Data akselerasi yang lebih menggambarkan karakter berkendara adalah saat dari kecepatan 40-60, 60-80, 40-80 atau 60-100kpj. Rentang ini merupakan kecepatan yang paling umum digunakan oleh kebanyakan user. Dan data dengan metode ini lebih banyak ditampilkan secara kualitatif dan sugestif, dari pengalaman saya punya Yamaha JupiterZ kondisi Standard dan Smash yang sudah dikorek, entah kenapa secara feeling dan impresi JupiterZ standar saya terasa tarikannya jauh lebih galak dari Smash korekan saya yang terasa datar dan cenderung terasa lambat, tapi begitu iseng saya adu drag, tidak sekalipun si JupiterZ bisa ngejar Smash.
LikeLiked by 1 person
Lawan Nmax aj keok….
Kl lawan aerox pasti keok jg…
Xixixi
LikeLiked by 1 person
nah kalau yang ini baru akurat
ijin
http://www.mbokoblog.wordpress.com/2018/04/01/ni-bocah-napa-dah-kok-tiba-tiba-joget-sendiri/
LikeLiked by 1 person