munivmotoblog – Setelah kemaren Honda Vario 125 mengalami nasib yang sama yaitu service CVT habis 1,8 juta, disusul Yamaha X ride yang habis 2 juta dengan pengerjaan service besar. Kini lagi lagi kejadian service resmi di bengkel AHASS dengan motor Honda Supra X 125 keluhan knalpot keliar asap putih aka ngebul dan si pemilik dapat bill 2,4 juta… Udah kek service mobil aja neh sob.. bagaimana kisahnya, yuk simak berikut ini.

Ia adalah bro wan kunia mengeluhkan biaya service yang ada di salah satu bengkel AHASS. Awal mulanya doi mengeluhkan motor yang ditungganginya Supra X 125 mengalami masalah ngebul atau keluar asap di knalpot motornya. Kemudian dia bawalah ke bengkel AHASS dengan harapan motornya segera kembali seperti sedia kala. Sebelum dia melakukan service sudah menanyakan di bengkel umum maupun dibengkel resmi honda dengan perkiraan biaya 1 jutaan, ingat 1 jutaan ya.. dengan biaya yang dia fikir masih bisa di cover tersebut maa bro kurnia ini memberanikan diri untuk membawa motor honda supra x 125 nya ke bengkel resmi honda aka AHASS. Dan setelah proses pekerjaan memakan waktu 2 hari dan pas proses pengambilan doi disodori nota dari bengk resmi mencapai 2,4 juta… Wuikkkk selisih perkiraan dari awalnya 1 jutaan sampai ke 2,4 jutaan dua kali lipat lebih. Untuk keluhan dari doi saya lampirkan dibawah ya sob..

Keluhan mahalnya biaya service di ahass ini ia share di grup pengguna honda supra x 125 holic. Dan tanggapan dari para pengguna supra x yang tergabung dalam grup itu mengatakan bahwa biayanya tidak wajar, banyak harga spare part yang di mark up. Kemudian antara keluhan ngebul dan pergantian spare part seperti kampas kopling tidaklah ada hubunganya. Sehingga postinhan ini menjadi ramai dan menduga bahwa bengkel yang bersangkutan melakukan mark up harga spare part dan pergantian part yang tidak perlu.

Kejanggalan kejanggalan terjadi dari penggunaan nota service dimana biasanya bengkel resmi ahass selalu menggunahkan nota print out dalam segala bentuk transaksi penjualan part maupun service. Fiks dari sini kota bisa melihat bahwa perlindungan konsumen di sisi service di bengkel resmi tidaklah terlindungi. Korban korban mark up spare part bukan kali ini saja terjadi. Kemaren honda vario 125 gangi bagian cvt saja habis 1,8 juta… Sekarang honda supra x 125 habis 2,4 juta. Soo…. Apakah standard bengkel resmi yang diberi label AHASS adslah sebuah usaha yang bersifat memeras cistommernya dengan memberikan rincian biaya tidak dimuka. Artinya apa? Dalam prpse pergantian part tidak ads persetujuan dengan pemilik motor tiba tiba diganti semua yang ujungnya mengejar profit yang tidak fair. Satu sisi bengkel ahass diuntungkan karena bisa menjual part lebih banyak dan harga mahal di satu konsumen saja. Disisi lain konsumen dirugikan atas tafsiran biaya yang jauh dari perkiraan awal.

Praktek praktek seperti ini harusnya sudah bukan lagi masuk taraf komplain tapi sudah masuk taraf penipuan. Kenapa penipuan? Karena hak konsumen untuk nendapatkan biaya yang fiks dan transparant diawal tidak dikerjakan oleh bengkel resmi dengan dalih ntar saja.. kalimat ini yang menjadi momok para user yang mau service motor di bengkel resmi. Harusnya dengan adanya bengkel resmi maka konsumen lebih aman dslam hal biaya dan keoriginalitas spare part. Dimana mana juga seperti itu.. namun kejadian diatas jelas menunjukan bahwa sistem kelola bengkel resmi honda yang ada di indonesia masih jauh dari kata transparant dan jujur. Praketek mark up dan praktek pergantian part yang tidak berhububgan langsung dengan case motor sengaja dilakukan demi mendulang peofit yang tinggi… Sooo.. kalau bengkel reami saja sudah merenggut hak konsumen dalam hal transparansi biaya? Dimana letak ganggung jawab ATPM yang mengelola itu dengan slogan 3S paling baik.. iya baik…. Baik buat nguras dompet konsumenya… #ripbengkelresmiahass