Munivmotoblog – Yamaha apa yang terbesit dalam fikiran anda mengenai brand jepang yang satu ini.. yupss valentino rossi, skutik gambot murah n max, dan juga legenda vixion… Eits ada lagi… Upping price oknum dealer dan susahnya beli cash
Base on topic tahun 2018 yamaha mulai berbenah dengan gelontoran product yang sangat value deal banget. Anda bisa melihat di segnentasi pasar skutik ia mulai bergerilia mencari celah untuk bisa merebut kembali ceruk kue ini yang dulu sempat ia nikmati pada masa kejayaan mio pada tahun 2006 an. So.. kini mereka kembali dengan paukan perang skutik semua lini yang sangat berfatiatif dan memiliki kans buat mendobrak pasar kompetitornya.
Sebut saja untuk level 125 cc Yamaha berani memberikan trobosan dengan membenamkan teknologi vva yang notabenya teknologi ini dulu hanya dipakai di Yamaha N max. Sekarang? Vva sudah menjadi standard baru meain skutik maupun sport yamaha under 250 cc yang menjadikan konsumen mendapat alternatif pilihan menarik. Dikelas medium skutik 150 cc.. ia sudah punya Yamaha Aerox yang diatribusinya semakin kesini semakin menanjak. Artinya konsumen di indonesia memilik motor skutik di era 2018 an tidak hanya fungsionalitas tapi efek gambot dan juga sporty kemudian akomodasi yang banyak menjadi sebuah standard baru. Tamaha N max muncul awal dan sekarang ada Honda PCX 150 yang secara head to head masih worth it dengan catatab konsumen kelas ini masih melihat motor tidak hanya dari sisi design saja. Ia sudah mulai merambah ke mesin yang dipakai apa dan juga teknologi terkini.. yang gurih lagi untuk kelas 250 cc Yamaha sudah punya produk yang laris manis dipasaran. Yamaha X max 250 merupakan jenajang paling top pf the line untuk kelas pajak yang masih masuk akal dan saya serapnya lumayan tinggi.
Segment sport !!!! Kelas ini memang beberapa tahun terakhir ini mengalami stagnasi marketshare. Artinya pasar skala nasional flat dan cenderung turun namun pemainya banyak.. but kelas ini merupakan penghantar paling mujarab untuk naik ke kelas 250 cc. Standard baru mereka adalah 155 cc vva… Yupsss lagi lagi bukan merubah konfigurasi engine dari SOHC ke DOHC, Yamaha lebih nemilik memberikan sentuhan vva untuk menjaga power dan torsi gak drop pada kitiran rpm diatas 8000. Ya plus minus.. 150 cc DOHC mentok seberapa kenceng seh?
Yang terakhir kelas sport 250 cc.. kelas ini kalau diibaratkan sekarang merupakan kelas yang lagi meghadapi fase dormansi.. berjubel fitur dan design agresif honda CBR250RR + Ninja 250 + Yamaha R25 masih belum bisa mengalahkan daata distribusi Yamaha X Max 250..
Kelas yang paling menentukan serapan pasar tertinggi ada di segment entry level skutik. .. iya kalau dianalisa bersama Honda bisa mengasai hampir 72% market mptpr tanah air fsktor penyumbangnya skutik murah dikisaran harga dibawah 17 juta.. hal ini yang saat ini masih susah untuk yamaha dalam menjangkaunya. mio Z masih belum percaya diri buat menghadsri honda beat series.
So… Ketika sudah punay produk2 yang bagus ko masih belum bisa menguasai pasar. Pasti ads problemnya.. yupsss mau menguasai pasar tapi masih merawat model jualan uping price dan mempersulit customer dslam memperoleh barang secara cash.. penyakit ini kalau bisa di terabas yamaha sampai ke akar2nya.. bukan tidak mungkin penjualan mereka akan terkeren naik.. wong produk dah bagus2 ko… Gak ada alasan gak bisa jualan.. yaa too kang broo..
andai BAF & leasing lain bisa seberingas FIF dalam hal kemudahan approval kredit, maka peta market share akan berbeda antara Yamaha & Honda.. IMHO sih gitu ya.. 😀
Salam dari polowijen (blimbing) 😉
LikeLike
iya kang… kemudahan leasing dan juga bunga yang sedikit lebih rendah memang berpengaruh signifikan terhadap penjualan motor di Indonesia ya… Masukan neh bisa buat artikel lanjutan. salam kenal juga kang bro dari puncak air panas pacet
LikeLike
Dulu YIMM jago desain dan jago promo n marketing…. Sekang? Keduanya menjadi titik lemah YIMM. Desain semaunya, promo n marketingnya stengah hati…
LikeLike
nah ini.. semoga mereka membaca komen sampean yang josh ini kang bro
LikeLike
kalau boleh dibilang, desain yamaha adalah desain simpel yang everlasting(dewasa) sementara desain honda terlihat fresh dan mengikuti jaman(dinamis) kendalanya adalah desain yamaha, kalau dilihat sekilas, kaykanya nggak sreg, tp lama lama kok bikin kesengesem, nah kendala ke2 susah kang, karena pabrikan sebelah udah ada 5 plant produksi, sementara yamaha cuma 2, kendala utama yaa inden… sementara untuk upping price mah, sales yang bernaung d dealer kecil memang biasa gitu kang, kalo d dealer besar biasanya nggak, pengalaman saya, didepan kantor ada dealer yamaha mekar, pelayanan mereka maksimal banget, nggak ada upping price, stok selalu ada..
LikeLike
wuih mantap penjelasanya kang bro…. sangat membantu
LikeLike
Diskusi yg mantap.
Saya suka kalau pabrikan lebih variatif.
Mudah2an market lebih seimbang..
Meski agak susah, karena memang beda dukungan finansialnya. Meski motornya belum tentu paling baik, tapi karena DP 0 ya, pasti laku
LikeLike
Semoga kang… Biar makin fair persaingan usahanya yang ujungnya konsumen diuntungkan
LikeLike