Helm Gratisan ko Minta Bagus? Bahasanya aja yang Gratis Sebenarnya ya Bayar Juga…

Munivmotoblog – tahun 2017 masih ada yang percaya barang gratisan? Diskon dlsb…  Ehh mas mending dikasih gratis daripada enggak sama sekali. Mindset seperti ini saat ini sudah nempel dibenak konsumen di indonesia baik gadged maupun konsumen motor. Namun apakah semuanya gratis begitu saja? 

Pada dasaenya Dalam dunia bisnis ada yang namamya masa prmo dan juga ada masa normality. Masa promo adalah waktu dimana motor/mobil tersebut dijual dengan harga yang lebih murah (opsi pertama). Kedua adalah harga di set sama seperti harga sebenarnya namun diberikan banyak bonus misal helm special edition, jaket kulit atau spatu touring. Dan perlu diingat bahwa masa promosi ini bisa dibilang enggak lama ( 1 – 2 ) bulan sudah selesai. Masa promo dilakukan demi menggait konsumen awal dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang cepat dengan perhitungan banyak cash back dan juga bonus. Masa promo ini biasanya diberikan diawal peluncuran produk dan hingga diakhir tahun. Okelah bagi anda yang beli motor pada masa promo ini maka dengan uang yang sama maka anda mendapatkan benefit yang lebih besar daripada anda membeli pada waktu normalnya, misal dapat helm special edition atau jaket special edition (keren kan). 

Oh iya sob FYI artikel ini publish dan sengaja saya tulis untuk sedikit memberikan referensi kepada pembaca sekalian agar tidak terjurumus pada mindset yang kurang benar. Misal ada statement, wong gratisan ko minta bagus? Wong gratizan ko milih? Wong gratizan ko rewel. Udah pakai aja kalau g suka kasihkan tetangga atau dimuseumkan. Masak beli motor 30 jutaan g kuat beli helm bagus? Kalau yang nulis seperti ini adalah orang ataupun websitenya ATPM maka boleh lah kita toleransi sedikit (emang mereka dibayar untuk mebesarkan dan juga membela produknya). Namun apabila yang nulis adalah blog yang sama – sama sebagai pengguna motor, ya aneh juga seh.. thats the point.. ada kalanya kita harus belajar untuk berada ditengah untuh hal yang lebih baik (penulis sampai saat ini juha masih dalam taraf belajar).

Kemudian, mas terus harusnya bagaimana? Motor harganya lebih mahal daripada merek sebelah, helm dan jaket yang diberikan juga standard paling bawah (artinya lebih jelek daripada yang diberikan merek lain). Ya pertanyaan seperti ini memang tidak salah bagi seorang konsumen mptor, karena didunia informasi yang semua orang bisa akses internet ini. Yang dukunyabyidak krotis menjadi kritis ini wajar, anggaplah sebagai pola pendewasaan berfikir dan juga masyarakat milenial jama now. Hehehe. Oh iya Mari kita preteli sedikit demi sedikit mengenai bagaimana costing dalam menentukan harga jual prpduk motor. Okay agar pembaca lebih mudah dalam memahaminya maka saya tidak akan menjelaskan istilah2 dalam acounting yang njelimet. Basic dari harga jual sebuaj kendaraan bermotor ada bermacam macam. Salah satunya adalah, harga pokok pepduksi (yang termasuk harga part, biaya tenaga kerja dan juga biaya office kantor). Kedua adalah biaya promosi (yang termasuk didalamnya unit test ride, iklan televisi, iklan banner dan juga iklan google). Ketiga adalah biaya pajak (biaya yang dikenakan untuk membuat motor itu legal untuk dipakai dijalan). Ke empat adalah biaya doatribusi (biaya ini mnyangkut pengiriman produk dari pabrik hingga ke jaringan diatribusi masing2 dealer). Kelima adalah biaya free item (meliputi olie gratis, free service, jaket dan juga helm). Nah dari sini kita sudah sedikit tau mengenai bahaimana harga penyusun sebuah propduk sebelum dilepas ke pasar. 

Honda crf150
Foto dari mas khoriul (atasaspal.com) dan maa rudy (rudysoul.com)

Dari sini berarti para pembaca sedikit sudah tau bahwa helm dan jaket yang diberikan dari masing masing motpr sebenarnya bukan gratis juga. Ia masuk dalam keseluruhan harga penyusun motor itu sendiri. Jadi kalau di Indonesia ada ATPM yang sudah menjual motornya mahal, jika di compare apple to apple dengan produk yang sesama jenis (kubikasi dan genre) namun ketika anda hanya mendapatkan produk safety (helm dan jaket) apa adanya daei ATPM. Maka bisa dibilang maaf nahasa kasarnya ngambil untungnya kegedean. Coba bayangin bagian devisi pengadaan helm dan jaket suruh pakai helm dan jaket bawanya kemudian bawa motor baik itu skutik, sport maupun trail dalam jarak medium perjalanan. Apa yang ia rasakan? Kalo gak nyaman dan gak safety tapi masih dijual ke konsumenya. Ya pentolanya kudu simutasi tuh… Masak iya motor dah keren helm dari jaman bohulak sampai sekarang maaih merek yang itu itu aja….

Last, artikel ini pada dasarnya secara eksplisit memang masih ada hubunganya dengan artikel saya yang sebelum ini mengenai helm bawaan motor Honda CRF yang masih menggunahkan model lama TRC serie 3 yang hanya di modifikasi dengan corong didepan. Secara estetika dan safety memang jauh dari kata standard. Begitupula dengan kalimat helm dan jaket gratisan, mulai saat ini keknya kita perlu membiasakan diri untuk tidak bilang kalo helm dan jaket pembelian dari motor itu gratisan… Toh bayar juga kan? Mananya yang gratis euy…. 

16 thoughts on “Helm Gratisan ko Minta Bagus? Bahasanya aja yang Gratis Sebenarnya ya Bayar Juga…

Leave a comment