Munivmotoblog – Honda bikers days merupakan acara terbesae honda untuk mrngapresiasi dan juga mendukung semua bikers pengguna motor honda di tanah air. Minggu kemaren honda bikers day suskses di gelar di bumi Gunung kidul atau masuk dalam provinsi Jogyakarta. Namun ada temen bikers kita yang memikiki nasib kurang baik setelah pulang dari acara tersebut. Ia adalah Rozeb Sumbera dan Bagas Novandi, kedua sahabat bikers ini berasal dari Cirebon yang tergabung dalam komunitas CBR Cirebon.
Memamg ketika kita berkendara di jalan ada tang namanya resiko. Baik hanya resiko ringan seperti jatuh dari motor atau craah ringan yang hanya cidera sedikit, sampai pada kondiai resiko terparah yaitu kecrlakaan yang menyebabkan kematian. Seperti yang dialami oleh kedua bikers CBR dsri Cirebon tersebut. Dsri artikel ini saya pertama ingin mengucapkan belasungkawa yang sebesar – besarnya kepada kedua bikers diatas semoga amal ibadahnya diterima disisi allah SWT, yang kedua senoga keluarga yang ditinggalkan dapat tabah menghadapi cobaan ini. Ammminn
Didapati bahwa kedua rider CBR yang meninggal dalam riding pulang pasca menghadiri acara Honda Bikers Days di gunung kiduk baru saja selesai kukiah dan melepas masa lajangnya. Gak ngebayangin sob baru menikah kemudian mendapat cobaan yang besar berupa kematian. Tidak ada seorangpun yang ingin menunggal dijalan. Apalagi kefuanya habis mendatangi acara besar tahunan dsei honda yang bertajuk Honda Bikers Day. Acara tumplek blek dari seluruh pengguna motor honda dan bisa datang darimanapun.
Apakah insiden ini ketika kita analisa ada kelalaian dari oanitia dalam mengatur jadwal pulang dan pergi peserta atau memang tidak difikirkan oleh panitua beberapa dampak terburuknya mulai daei peaerta yang datang dari jauh efek kelelahan dan juga tidak ada komunikasi dengan kepolisian. Misal sinulasinya gene neh, yang arah ke barat cirebon nanti route pulang mengikuti rider tang sudah ditunjuk panitia untuk mengarahkan ke jalur yang lebih safety. Ini sepertinya lebih bisa terorganisir. Karena Peserta HBD ini berasal dari seluruh penjuru jawa bahkan ada yang dari luar jawa. Yang pertama difikirkan selain internal acaranya (panggung, konsep, dll) juga bagaimana kondisi di lalu lintas riders setelah pulang dari acara tersebut. Apakah ada tanggung jawab yang intens mengenai kemungkinan kemungkinan terjadinya insiden setelah acara. Simulasi kemacetan dll. Ya hal ini mungkin spele bagi EO yang menggarapnya, namun kejadian lya bisa fatal ketika ada korban didalamnya. Apalagi kejadian crash sampai meninggal rider pasca acara Honda Bikers Day HBD bukan kali ini saja, beerarti belum ada sistem kepanitiaan yang lebih konsen kepada peserta setelah pulang dari acara tersebut. Sebenarnya ada banyak solusi yang bisa dipakai seperti bagi yang rumahnya jauh panitia bisa memberikan jasa pengiriman motor sampai area tertentu dan peserta bisa naik angkutan darat bisa dengan mobil penumpang, dengan syarat ada biaya yang harus dibayar (Seperti ini adalah contoh kecil pilihan bagi bikers peserta HBD agar mereka pulang dengan aman dan istirahat di kendaraan). Saya yakin dengan pilihan ini bikers dengan kondisi badan yang sudah capek dan hari seninya sudah harus bekerja menjalani rutinitas mencari nafkah dan di dompet masih ada sisa uang saku pasti akan memilih opsi ini. Selain bisa istirahat piluhan naik mobil angkut/kereta/bus yang sudah disediakan panitian serta pengangkutan motor bisa menjadi pilihan paling nyaman setelah kita tiding jauh dan mengikuti efent acara HBD.
Saya dalam artikel ini tidak hanya mereaksi kepanitiaan Honda Bikers Day yang setiap tahunya pasti memakan korban, tapi juga ingin memberikan sedikit opsi yang ada difikiran saya mengenai kejadian kejadian yang sudah sering menimpa peserta Honda Bikers Day yang berujung kematian di jalan. Honda sebagai ATPM yang sangat concern akan program safety riding harusnya juga diimbangi dengan konsep acara yang mengurangi kemungkinan crash dan adanya korban jiwa dalam acara acara yang diadakanya.
Selain faktor kepanitiaan ada juga faktor internal, seperti bikers kelelahan dan dilanjut jalan untuk berburu waktu agar bisa istirahat sebelum aktifitas seninya. Model seperti ini apakah karena gak ada pilihan moda transportasi pulang yang disediakan panitia atau memang keinginan bikers itu sendiri? Kayak gene perlu diadakan analisa di internal kepanitiaan HBD honda sendiri. But sesama riders, saya pribadi sebagai bikers dan blogger respect bagi bro Rozeb dan Bagas yang telah riding dsei Cirebon ke Jogja demi menjalin silaturahmi dengan sesama bikers lainya. Walaupun pada akhirnya ia harus menghembuskan nafas terakhir diperjalanan pulang.
banyak typo bro…
LikeLike
berita kritis soal H apa ga kena teguran ya….xixixi… soalnya lagi musim artikel lenyap menghilang.. kayak yg terakhir

LikeLike