Fakta Solusi Transportasi Indoensia bukan Penambahan Jalan, Namun Public Transport yang Terintegrasi

R15

kemacetan ibu kota
kemacetan ibukota

Munivmotoblog – Proyek inftrastruktur kali ini menjadi sangat massive dikerjakan oleh pemerintahan Jokowi – JK.. Dalam proyek tersebut salah satu yang digarapnya adalah penambahan jalan tol – tol yang bersifat untuk umum dan berbayar. Namun pada dasaranya penambahan ruas jalan raya tidak lantas membuat jalan menjadi lebih lenggang dan bebas macet. Kenapa? Monggo sampean sediakan kasur dan guling yang mantep sembari meneruskan membaca artikel ini.

Okay kita mulai berbicara mengenai kebutuhan konsumen di Indonesia yang saat ini masuk kedalam  Negara yang berkembang. Artinya semua masyarakatnya ingin pengakuan social lebih terhadap yang lainya. Apakah budyaa berkendara di Indonesia bisa di switch secara massive mendekati Negara – Negara maju yang lebih mementingkan mass transportation disbanding kendaraan pribadi? Bisa saja.. salah satunya adalah proyek infrastruktur untuk mass transportation.

Baca juga :

Fakta pembangunan jalan di Indoensia tidaklah menjadi alternative pemecah kemacetan. Ruas jalan semakin ditambah maka secara tidak langsung memberi space pengguna mobil untuk mengeluarkan mobil yang dimilikinya dirumah untuk beraktifitas. Kedua orang berbondong – bonding keluar rumah dengan menggunahkan mobil pribadi yang mana fasilitas mendukung (jalan lebar. Efek dari kebudayaan ini adalah volume kendaraan di jalan semakin bertambah 2 sampai 3 kali lipat namun jalan yang dibangun hanya bertambah 50% dari yang lama. Kondisi seperti ini di suatu titik temu akan menjadikan kemacetan juga dan saya fikir tidak akan menjadikan solusi ideal.

Fakta semakin jor joran pemerintah membangun jalan maka budaya menggunakan mobil pribadi akan semakin menjamur.. Suatu contoh anda akan mendapati sebuah besi berjalan dengan panjang 3 meter dan lebar 1,7 meter hanya diisi oleh satu orang. Dan ia memakan space dijalan sebesar 5,1 meter persegi. Yang artinya orang ini sangat boros sekali dalam memanfaatkan space umum dijalan raya? Yang dirugikan? Banyak….. premotor, mass transport dan APBN pastinya. Ini bukan jalan dia, ini merupakan jalan umum dan kita bisa melihat ini adalah budaya pemborosan dalam pemanfaatan fasilitas public

Fakta infrastruktur semakin diperlebar maka penjualan industry roda empat juga akan naik pula… Memaksa masyarakat kita menjadi konsumtif masal… Okayyy sampean berhalusiansi neh mas? Jadi analoginya seperti ini, jalan raya merupakan habitat paling nyaman untuk kendaraan baik itu motor maupun mobil. Kalau habitatnya baik dan besar maka spesies yang didalamnya juga akan cepat berkembang biak dengan subur. Bedahalnya apabila habitat itu sempit dan hanya diperlakukan untuk spesies tertentu misalnya (mass transport Buss cepat, KRL, MRT dll) maka satu habitat akan mengalami dereproduksi atau perkembangan stagnan (mobil penumpang dan pribadi) dan satunya subur (mass transport itu sendiri). Dan sampai saat ini pemerintah belum melakukan pembuatan peraturan yang membatasi kendaraan pribadi melewati jalan protocol pada jam jam terntentu ataupun sebaliknya.

Fakta Global penambahan  jalan menguras APBN namun tidak berefek menjadikan masyarakat Indoensia produktif. Jadi seperti ini proyek infrastruktur pada tahun ini mencapai 250 triliun.. belum termasuk proyek penambahan jalan di kota – kota besar. Nah kalo sampean bilang uang 200T itu hanya untuk jalan dan otomatis saku Negara ini akan terkuras dengan sendirinya demia memuluskan pemain industry roda empat besar dunia… Yaa… kalo jalan makin lebar dan perekonomian Indonesia naik 5% pertahunya maka akan menambah volume kendaraan yang akan terjual ini sebuah hukum sebab akibat. Dan kita tidak bisa mengelakkanya…

346190_proyek-infrastruktur-jalan-bandar-udara-soekarno-hatta_663_382

Proyek infrastruktur memaksa pemerintah untuk melakukan effisiensi disektor yang bisa dirampingkan seperti mengurangi jumlah pegawai, menambah beban kerja dan reformasi birokrasi.. Hal ini saya sngat sepakat karena memang seharusnya ada perhitungan yang akurat untuk beban kerja pegawai negeri beserta personilnya. Yang kedua dana tersebut diperoleh dari hutang dan mencabut subsidi – subsidi di sector yang fundamentalis. Seperti bahan bakar, listrik dan gas….. ketiga elemen ini merupakan kebutuhan fundamental yang setiap orang memakainya jadi proyek mencabut subsidi bisa mendatangkan pendapatan pemerintah menjadi du akali lipat… dan artinya akan ada kenaikan kebutuhan pokok perkapita masyarakat Indonesia.. Hubunganya dengan proyek infrastruktur.. Jadi dalam sebuah rancangan perhitungan dalam sebuah perencanaan pembangunan ada yang namanya subsidi silang. Subsidi silang ini biasanya dilakukan untuk mencapai tujuan projek yang lebih diprioritaskan. Contoh subsidi bbm dicabut dan listrik dicabut selain digunahkan untuk operational BUMN yang mengelola itu hasil dari pajak penjualan BBM dan listrik juga akan masuk ke pemerintah, artinya pemerintah mendapatkan dua pemasukan pendapatan non pajak dan pendapatan pajak. Bayangkan ketika pemerintah mencabut subsidi listrik 900 W dan naik dua kali lipat.. dari pendapatan tersebut dialihkan ke proyek infrastruktur… So…. Itulah gambaranya mas bro

Baca juga :

 

Hubunganya denganATPM mobil.. Seperti sebuah konsepsi teori habitatnya ciptakan dulu, nanti saya akan main kesitu dalam jumlah besar.. Kalu habitatnya tidak diciptakan sebaik mungkin mana bisa saya jualan kencang….. Ya seperti kalau anda ingin dagangan air laku keras habitatnya adaah musim kemarau.. so… semakin lama musim kemarau maka sales dan distribution kondumsi AMDK akan meningkat dengan sendirinya tanpa anda harus promosi dll… SO….. dalam artikel ini habitat yang sesbungguhnya adalah penambahan ruas jalan yang didasari sebuah kemacetan didaerah tersebut… ditambah sehingga habitatnya semakin besar.

14363_840x576

Disatu sisi proyek infrastruktur akan mendatangkan banyak sekali aspek manfaatnya seperti peningkatan perekonomian Indonesia, mudahnya akses ke satu daerah danmeningkatkan bisnis pariwisata. Hal tersebut say yakini sangat saya dukung untuk pembangunan ruas jalan trans papua, trans sumatera dan Sulawesi.. saya melihat daerah yang notabnenya luar jawa saat ini berhak untuk mendapatkan pelayanan yang sama dengan warga Indonesia yang berada di jawa. Namun ketika pembangunan hanya bersifat city centris.. artinya berpusat di kota tanpa ada peraturas yang tegas dan jelas mengenai berapa porsi idealnya jalan yang digunahkan untuk public transport dan berapa persen idelanya jalan yang hanya bisa dilewati oleh personal transport…  Karena mau sampai kapan Indonesia membikin jalan – jalan baru yang dimana tahun pertama dan kedua jalan ini masih lenggang namun lima tahun kemudian akan sesak juga… dan hasilnya macet juga… Jadi saya fikir pembangun jalan tanpa membatasi penggunaan mobil pribadi dijalan raya sama halnya dengan bemborosan yang terstruktur… anda membangun gudang yang anda sudah tau lima tahun kedepan akan penuh juga… ini bukan sebuah solusi yang ideal menurut saya..

Solusinya adalah pembangunan public transport yang terintegrasi dai kabupaten, kota dank e kota besar. Disambung dengan pembanguna MRT, KRL atau SMRT untuk kota besar dengan populasi kendaraan yang luar biasa… bikin terminal pemberhentian di pusat dimana banyak sekali orang beraktifitas, mall, perkantoran, pabrik, dan pusat toko…  proyek ini menurut saya sangat realistis untuk menekan angka kemacetan di Indoensia daripada membangun jalan yang implikasinya adalah penambahan volume kendaraan dijalan…

Saya kadang heran dengan pengemudi yang dia nggedumel macet dan nyalah – nyalahin pemerintah atau pengendara motor sedangkan dimobil yang ia kendarai hanya berisikan 2 orang… damnn man…. Ya macet ini karena sumbangsing lo dijalan pakai mobil 7 seater namun cuman diisi 2 orang.. mindset seperti ini yang bikin jalanan makin macet… dimensi mobil besar namun hanya diisi 2 orang saja… Saya bahkan sempat memikirkan… ketika saya sedang dinas ke Surabaya dan menggunahkan mobil pribadi dan berada dikemacetan lampu merah… bayangin di ruas jalan samping ada jalan khusu public transport floor 1 digunahkan untuk bus dan floor dua untuk kereta cepat.. pasti yang pada teerlanjur kena macet seperti kondisi saya akan memikirkan “ah enak ya naik public transport tersebut bisa cepet sampai”… nah iming – iming atau raw model yang seperti bayangan saya ini kalo kedepan bisa terwujud maka switching dari mobil pribadi ke public transport bukan isapan jempol belaka…

So….. that is… bijak dalam menggunahkan jalan akan menentukan produktifitas sebuah Negara. Kalau ada yang cepat kemudian yang lamabat suatu saat akan beralih. Kalau ada yang lebih effisien maka yang lebih boros akan beralih juga. Semua tergantung bagaimana proyek jangka panjang model transportasi di Indonesia… Saya menulis ini murni dari apa yang ada didalam orak saya dari melihat dan menganisa setiap saya keluar dan masuk kota besar… Saya buka anti pembangunan infrastruktur namun saya anti kalo jalan raya memakan porsi produktifitasmu sampai berjam – jam…

funandfact9

Dalam mengatasi kemacetan yang ada di Indonesia beberapa cara bisa kita akulturasi dari Negara – Negara maju yang dulu juga pernah mengalami kemacetan dan sekarang jalan rayanya menjadi sepi . dari beberapa referensi yang sudah saya pelajari ada beberapa poin yang sangat mungkin untuk diterapkan :

  1. Membangun sistem transportasi bus dan kereta api secara terintegrasi, lalu pemerintah menciptakan KL Sentral yang mana tempat pertemuan berbagai moda transportasi dalam satu kawasan.
  2. Membjuat jalur bus dengan system golden ring (seperti di rusia) jadi jalu rbus tersebut bisa terintegrasi seperti cincin.. jadi semua area dan daeah bisa dijangkaunya
  3. Pembangunan kereta bawah tanah yang terhubung langsung dengan mall, pusat wisata kuiner, kantor pemerintahan, perkantoran, pabrik dan pusat sekolah sehingga mereka yang beraktifitas ke daerah tersebut tidak perlu membawa mobil / kendaraan pribadi
  4. Kalo disingapura ada yang namanya system pembayaran pajak kendaraan yang sangat tinggi dan harga jual mobil yang sangat tinggi. Menerapkan system jalan berbayar yang sangat malah dan parker berbayar yang sangat mahal juga. Sehingga orang akan berfikir dua kali untuk membawa kendaraan pribadi
  5. Kalo di Jepan ada yang namanya bates emisi gas buang yang menjadikan mobil produksi masal tidak mudah masuk disana, beserta uji emisi yang diberlakukan 2 tahun.. dengan biaya cukup tinggi. Dijepang juga menerapkan tol dengan harga yang mahal sehingga tidak menutup kemungkinan mereka yang akan membawa mobil pribadi akan berfikir dua kali.

Okay demikianlah konten artikel dengan episode beberapa alternatif pemecah macetnya jalanan indonesia . Jika sampean suka pada artikel ini jangan lupa klik jempol keatas pada kolom dibawah ya sob. Dan jika anda belum berlangganan di blog ini maka sampean bisa klik tombol disamping kanan slide bar tinggal klik berlangganan dan gratis..  dan jika sampean ada pandangan lain mengenai isi artikel ini, silahkan tinggalkan pesan anda dikolom komentar ya kang bro… oh iya jika sampean merasa artikel ini bermanfaat untuk diketahui dan dibaca banyak pengguna internet atau netizen silahkan bantu share di akun sosial media sampean semuanya ya….. okay munivmotoblog.com pamit.. akayy see you in the next article…

Baca juga artikel terkait lainya sob:

Postingan menarik lainya sob :

Contact :
Motorcycle Blog : http://www.munivmotoblog.com
Enternainment Blog : http://www.nendangbanget.net
Secondary Blog : http://www.sobatrodadua.com
facebook : http://www.facebook.com/bionivike
Twitter : @munivikoko
Email : munivikoko@gmail.com
WatsApp : 085648273557 – 081335850234
PIN : D5D7E64F

 

 

5 thoughts on “Fakta Solusi Transportasi Indoensia bukan Penambahan Jalan, Namun Public Transport yang Terintegrasi

Leave a comment