munivmotoblog – Jadi gene gan….. kalo di Indonesia kelas yang paling krusial untuk segmen roda dua bukanlah kelas moge dan bukan pula kelas entry level 110 – 125 cc. Namun pasar disini menilai kelas sport 150 cc merupakan yang paling panas. Paling prestisius untuk diperebutkan. Pabrikan mana yang bisa merebut kelas ini sepertinya akan memiliki kepuasan tersndiri.
Baca juga :
- Official : Data Fiks Penjualan All New Yamaha R15 Bulan Mei 2017 Sebanyak 8.474 unit Menjadi Paling Laris Dikelas Sport Fairing 150 CC Indonesia
- All New Yamaha R15 Terdistribusi Sebanyak 8000 unit pada Bulan Mei… Info 52 Unit adalah Penjualan R15 Model Lama…
- Bulan Agustus Yamaha New Vixion Kembali Ambil Alih Tahta Sport 150 CC dari All New Honda CB150R
- Sebuah Strategi Maxi Skutik Yamaha Disemua Lini…
- Analisa Monopoli vs Dominasi Industri Roda Dua Ditinjau dari Prespektif Iklim Industri
- Info Telat AISI Maret 2016 Kali Ini Penjuakan Honda CB150R Lebih Mocer daripada Yamaha New Vixion
- Data AISI Februari 2016 Yamaha Vixion Tak Tergoyahkan Sebagai Raja Sport Tanah Air… CB150R Paling Buncit
- Data Penjualan AISI Februari 2016 Honda 6,96%, Yamaha 26,5% Sedang Suzuki dan Kawasaki Hanya 2%
- Tanpa Kita Sadari Harga Motor Naiknya Pelan namun Luar Biadab !!!
- Motor Sport 150 cc itu Harus Tidak Boleh Cacat.. Titik…..
Dikelas ini yang sekarang lagi berebut kue manis adalah Yamaha dan Honda. Kedua kubu ini saling berseteru untuk menjadi yang terdepan dalam kelas dewa ini. Kenapa kelas 150 cc merupakan kelas Dewa? Disini anda akan berhadapan dengan buyer dengan tingkat logika perfikir sangat tinggi, komunita yang tidak sedikit jumlahnya serta serangan dari Fans boy yang mendewakan sebuah merek tertentu.
Berbicara mengenai harus tidak boleh Cacat…. Ini adalah persoalan yang tidak mudah dalam pabrikan sendiri. Tidak mudah dalam artian, selama produk tersebut dirakit oleh tangan manusia, maka tidak aakn yang sempurna 100%. Namun harus ada standard tertentu agar cacat tidak sampai berjumlah banyak yang akan menjadi obrolan yang tidak akan selesai.
Efek dominonya produk cacat di segmen 150 cc…. tidak hanya membawa nama buruk dari produk tersebut. Namun efek menyeluruhnya adalah pertaruhan mana brand motor. Pabrikan sepertinya harus merubah mainset kelas 150 cc bukan lagi kelas ecek – ecek. Ya mungkin kalo dilihat dari harga yang ditawarkan berkisaran 25 – 32,5 juta untuk produk yang dirakit di Indonesia bukanlah angka yang mahal. Namun anda akan dihadapkan dengan publikasi berita dan perbincangan negative apabila kelas ini quality nya asal – asalan.
Setidaknya ada puluhan ribu Fans Boy yang rata-rata masuk dalam komunitas motor. Ada puluhan ribu sales yang siap melakukan Black Campaign. Apabila kelas ini terlalu dikesampingkan maka sangat tidak baik dan bukan merupakan bisnis yang bisa sustainable untuk mendongkrak kelas dibawahnya maupun diatasnya.
Last, memang tidak mudah namun semuanya bukan berarti tidak mungkin pabrikan memberikan perhartian lebih untuk kelas sport 150 cc ini. Ya…. bisa dibilang untung dikit gak apa – apa lah. daripada untung banyak namun akan menjadi buah bibir negative disepanjang hari. Soo…. Pie menurutmu kang bro..??? Monggo share opinimu dikolom komentar yahhh 😀 .. Seee You… :mrrgeen:
Baca juga artikel terkait lainya sob:
- Hadirkan Solusi Kebutuhan Air Minum Sehat, Yamaha Motor Nuansa Indonesia Raih Penghargaan Bergengsi
- PARAH NIH, YAMAHA GEAR 125 BIKIN GALAU LAGI
- Bawa Pulang Yamaha All New Aerox 155 Connected Tanpa Uang Muka
- Bikin Geger, DP 0 Sudah Bisa Bawa Motor Yamaha All New NMax 155
- All New Yamaha NMAX, Paling MAXimal Dikelasnya. Berikut Faktanya Gaes….
- Bentuk Kepedulian Kepada Masyarakat, Yamaha Care Serahkan Alat Kesehatan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur
- Yuk Intip Tips Mudik 4 Sehat 5 Selamat dari Yamaha Indonesia
- Foto Mudik Bareng Yamaha Dapat Hadiah? Yuk Ikutan Sob…
- Refreshment Striping Yamaha R15 Makin Ganteng Maksimal Bro Sis…
- Cerita Perempuan Pengusaha Online ini Sangat Terbantu dengan Fitur Yamaha Lexi….
Contact :
Motorcycle Blog : http://www.munivmotoblog.com
Enternainment Blog : http://www.nendangbanget.net
Portal News Blog : http://www.indoportalnews.wordpress.com
Secondary Blog : http://www.sobatrodadua.wordpress.com
facebook : http://www.facebook.com/bionivike
Twitter : @munivikoko
Email : munivikoko@gmail.com
WatsApp : 085648273557
PIN : 33460EB
Sepedane kui beneran Pak ???
Gede banget ban e
http://ru88ercookie.com/2016/02/27/tdr-explorer-7-in-1-satu-helm-7-model-dari-half-face-sampai-supermoto-harga-promonya-cuma-sampai-maret/
LikeLike
temenan iku lek… harag 3 jeti jeeee
LikeLiked by 1 person
Edyan
Apa gk pegel ngenjot e ya ???
LikeLike
Setuju
http://singindo.com/2016/02/29/tyas-mirasih-yang-pakai-bikini-kok-netizen-yang-heboh/
LikeLike
Nyimak…
http://atimscorner.com/2016/02/27/deretan-big-bike-honda-cb-500-series-2016-pilih-sendiri-saja-yaa/#more-6174
LikeLike
monggo kang
LikeLike
Joss
http://atasaspal.com/2016/02/27/ternyata-hanya-untuk-seru-seruan/
LikeLike
Cacat (defect) dalam maunfaktur sebuah produk yg diproduksi massal (contoh: 20 ribu unit/bulan) tetap masih memiliki satu angka toleransi batas maksimum, karena ini masih berkaitan dg ongkos produksi.
Bisa saja sih sebuah pabrikan memasarkan sebuah produk yg “zero defect” dg qty 20 ribu/bulan, namun hampir bisa dipastikan harganya malah tidak terjangkau oleh segmen market yg dituju.
Kalau pabrik tsb serius ingin mengambil hati konsumennya, cukup dg “menutup mulut” konsumen yg menerima produk cacat tsb dg pelayan proses claim yg simpel, cepat, gratis dan hasil perbaikan/penggantian parts yg memuaskan (tidak muncul lagi masalah tsb).
Saya pikir biaya after sales service dg gaya diatas akan jauh lebih kecil daripada harus “ngoyo” bikn mass pro “zero defect” dg biaya tinggi, atau malah buang biaya dg cara2 marketing/sales jor2an diberbagai media yg nggak efektif yg kadang malah merugikan image pabrikan
LikeLike