Motor Sport 150 cc itu Harus Tidak Boleh Cacat.. Titik…..

Facebook-20160224-104136

munivmotoblog – Jadi gene gan….. kalo di Indonesia kelas yang paling krusial untuk segmen roda dua bukanlah kelas moge dan bukan pula kelas entry level 110 – 125 cc. Namun pasar disini menilai kelas sport 150 cc merupakan yang paling panas. Paling prestisius untuk diperebutkan. Pabrikan mana yang bisa merebut kelas ini sepertinya akan memiliki kepuasan tersndiri.

Baca juga :

Dikelas ini yang sekarang lagi berebut kue manis adalah Yamaha dan Honda. Kedua kubu ini saling berseteru untuk menjadi yang terdepan dalam kelas dewa ini. Kenapa kelas 150 cc merupakan kelas Dewa? Disini anda akan berhadapan dengan buyer dengan tingkat logika perfikir sangat tinggi, komunita yang tidak sedikit jumlahnya serta serangan dari Fans boy yang mendewakan sebuah merek tertentu.

Berbicara mengenai harus tidak boleh Cacat…. Ini adalah persoalan yang tidak mudah dalam pabrikan sendiri. Tidak mudah dalam artian, selama produk tersebut dirakit oleh tangan manusia, maka tidak aakn yang sempurna 100%. Namun harus ada standard tertentu agar cacat tidak sampai berjumlah banyak yang akan menjadi obrolan yang tidak akan selesai.

Efek dominonya produk cacat di segmen 150 cc…. tidak hanya membawa nama buruk dari produk tersebut. Namun efek menyeluruhnya adalah pertaruhan mana brand motor. Pabrikan sepertinya harus merubah mainset kelas 150 cc bukan lagi kelas ecek – ecek. Ya mungkin kalo dilihat dari harga yang ditawarkan berkisaran 25 – 32,5 juta untuk produk yang dirakit di Indonesia bukanlah angka yang mahal. Namun anda akan dihadapkan dengan publikasi berita dan perbincangan negative apabila kelas ini quality nya asal – asalan.

Setidaknya ada puluhan ribu Fans Boy yang rata-rata masuk dalam komunitas motor. Ada puluhan ribu sales yang siap melakukan Black Campaign. Apabila kelas ini terlalu dikesampingkan maka sangat tidak baik dan bukan merupakan bisnis yang bisa sustainable untuk mendongkrak kelas dibawahnya maupun diatasnya.

all-cbr150r-modifikasi-5

Last, memang tidak mudah namun semuanya bukan berarti tidak mungkin pabrikan memberikan perhartian lebih untuk kelas sport 150 cc ini. Ya…. bisa dibilang untung dikit gak apa – apa lah. daripada untung banyak namun akan menjadi buah bibir negative disepanjang hari. Soo…. Pie menurutmu kang bro..??? Monggo share opinimu dikolom komentar yahhh 😀 .. Seee You… :mrrgeen:

Baca juga artikel terkait lainya sob:

Contact :
Motorcycle Blog : http://www.munivmotoblog.com
Enternainment Blog : http://www.nendangbanget.net
Portal News Blog : http://www.indoportalnews.wordpress.com
Secondary Blog : http://www.sobatrodadua.wordpress.com
facebook : http://www.facebook.com/bionivike
Twitter : @munivikoko
Email : munivikoko@gmail.com
WatsApp : 085648273557
PIN : 33460EB

 

8 thoughts on “Motor Sport 150 cc itu Harus Tidak Boleh Cacat.. Titik…..

  1. Cacat (defect) dalam maunfaktur sebuah produk yg diproduksi massal (contoh: 20 ribu unit/bulan) tetap masih memiliki satu angka toleransi batas maksimum, karena ini masih berkaitan dg ongkos produksi.

    Bisa saja sih sebuah pabrikan memasarkan sebuah produk yg “zero defect” dg qty 20 ribu/bulan, namun hampir bisa dipastikan harganya malah tidak terjangkau oleh segmen market yg dituju.

    Kalau pabrik tsb serius ingin mengambil hati konsumennya, cukup dg “menutup mulut” konsumen yg menerima produk cacat tsb dg pelayan proses claim yg simpel, cepat, gratis dan hasil perbaikan/penggantian parts yg memuaskan (tidak muncul lagi masalah tsb).

    Saya pikir biaya after sales service dg gaya diatas akan jauh lebih kecil daripada harus “ngoyo” bikn mass pro “zero defect” dg biaya tinggi, atau malah buang biaya dg cara2 marketing/sales jor2an diberbagai media yg nggak efektif yg kadang malah merugikan image pabrikan

    Like

Leave a comment