Life Cycle Motor..

Jpeg
image http://www.iwanbanaran.com

munivmotoblog – Angin – anginan menuli sbukan karena tidak ada ide. ide selalu muncul namun waktunya yang sangat kurang. Ditambahn sekarang lagi ada tambahan proyek untuk pembuatan laboratorium kultur jaringan.. Wess bisa nulis gene untung2an. heheh :mrgreen: . Kita akan sedikit membahas tentang life cycle, opo to kui life cycle,

yo kui sebuah waktu dimana sebuah produk akan digantikan dengan produk yang lain. Atau paling gampange batasan umur sebuah produk untuk digantikan dengan yang lebih baru.

Ketika anda hidup pada zaman dahulu kala ya sekitar tahun 1991 – 2000 ini adalah masa dimana sebuah motor akan sangat minim dan modelnya ya hanya itu – itu saja. Semisal Suzuki RC100, Honda Grand, Yamaha Alfa, Honda Supra. Kita mengerti pada dahulu perkembangan konsumen indonesia akan kendaraan bermotor masih kurang. Wal hasil pasar tidak begitu dinamis seperti sekarang. Dampake opo???? Yo kui motor pada era tersebut sangat sulit berganti model… Life cycle 5 tahunan.

Honda-new-CB150R-red-facelift1

motor diatas merupakan all new dari sang pendahulunya… full model change hanya dalam kurun waktu 2 tahun.. :mrgreen:

Sekarang, Jamanya sudah berbeda, Konsumen Indonesia disuguhi banyak produk dengan model yang terbaru dengan life cycle hanya 1 tahun.

Bayangkan ketika anda beli motor pada bulan november tahun ini, apa nggak ngenes karena dua bulan lagi sudah ada model yang terbaru walaupun dari merek yang sama. Ya itulah dinamika produk vs marketing. Produsen dituntut untuk memberikan value yang lebih disetiap tahunya.. terutama industri roda dua..

Last, Produk otomotif sekarang memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan pada tahun 2000 an. Umur pendek pasti akan mempengaruhi harga motor bekasnya.. soo…. Jual sekarang lebih baik daripada tahun depan.. Depresiasinya akan luar biasa ketika motor baru sudah muncul. Ingat 1 tahun saja. :mrgreen:

10945051_918887641454871_7700937462931899944_n

6 thoughts on “Life Cycle Motor..

  1. Secara umum utk produk sepeda motor, life cycle-nya masih dikisaran 5 thn. Kalau kasus New CB150 itu memang pengecualian.

    Pabrikan juga punya hitung2an ekonomisnya kok, karena mereka sudah investasi cukup besar utk melahirkan satu produk (dies, moulding dan line assembly), dan pasti berharap meraup untung meskipun titik impas (BEP) sudah tercapai.

    Kalau mau tahu yg life cycle-nya 1 tahun itu terjadi di produk consumer electronic (HP, TV, DVD Player, Audio System bahkan sampe perangkat rumah tangga spt kulkas, mesin cuci, blender).

    Saya pernah diskusi dg perusahaan metal stamping yg akan memasok komponen TV layar datar, mereka bilang dies yg baru jadi ini hanya utk produksi maksimum 1 tahun dg jumlah (quantitty) yg sudah pasti (fixed), dan biasanya nanti dibulan ke-6 ada orang engineering pabrik TV yg datang utk persiapan dies produk baru lagi

    Like

    1. Nah ini ada yang komentar membuka lebih wawasan kita selain motor, produk electronic justru memiliki life cycle yang lebih cepat. Mungkin saya bandingkan motor sekarang dan dahulu. Semakin banyak model dan pilihan, yang dulunya mungkin diprediksi life cycle 5 tahun bisa maju menjadi 2 tahun disebabkan produk tidak laku dipasaran. Kalo mengenai investasi mould dan lainya, sekarang pabrik roda dua gemar menggunakan common part, yang artinya satu mesin untuk 3 jenis motor yang berbeda, hanya berbeda baju, sisitem electronik dan komponen kecilnya saja. Ini yang bisa menjadikan pabrikan lebih mudah mendiscontinue old model dan digantikan yang lebih baru. CMIIW

      Like

  2. kalo satu mesin dipake rame2 itu disebut diversifikasi produk, dan nanti tiap produk tsb akan punya hitungan life cycle-nya masing2, karena punya line assembly masing2 (investasi juga kaan).

    common part (di level komponen/part) malah kadang bisa lanjut ke next life cycle (siklus produk berikutnya) masih kepake juga lhoo… 🙂

    tapi memang yg tidak bisa dipungkiri adalah makin ketatnya kompetisi antar merk yg mampu membuat seberapa panjang life cycle sebuah produk, salah satu contoh “korban”nya yaaa CB150SF itu 😀

    produk nggak laku? hampir semua pabrikan R2 di Indonesia pernah ngalamin hal ini, dan belum tentu mereka langsung membuatkan penggantinya (dg berbagai pertimbangan),
    lha wong ada kok produk bagus yg punya konusmen loyal, malah “dimatiin” tapi nggak juga disiapin penggantinya, biasanya siih supaya nggak ganggu market yg berdekatan typenya 😉

    Like

Leave a comment